Pagi tak cerah lagi mendung
Pena ku tegak berdiri memandang sensasi
Tepi jalan tak melihat sengaja
Seorang bapa mencari sebutir nasi
Tahukah kamu ?
Mencari di tempat busuk lagi buruk
Kenapa ?
Hati berebut menendang isi kadut
Di kerumunan para kuda besi
Matanya tak menggambar gengsi
Karna perut minta di isi
Inilah manusia paksa kondisi
Berenang di atas tumpukan busuk
Menjilat di kumpulan lalat
Mecari harta teranggap busuk
Bertemu busuk teramat syukur
Hati ini bicara dengan nya
Apakah sebegitu laparnya engkau ?
Rasa miris mendaki sampai puncak
Angan membantu tangan terketuk